Tidak Selamanya Kelulusan Identik Dengan Aksi Corat Coret


Sebuah tradisi entah kapan berawal dan berakhir nantinya, dari dulu perayaan dan luapan kegembiraan kelulusan selalu di ikuti dengan aksi corat coret seragam sekolah bagi mereka yang di nyatakan lulus. Bahkan sekarang juga merambah siswa-siswi SMP menjadi ikut-ikutan aksi corat coret. Sebenar nya itu sebuah hal yang wajar meluapkan kegembiraan, akan tetapi tidak harus di lakukan dengan aksi yang berlebihan yang sifat nya negatif. Apa lagi arak-arakan konvoi sepede motor hingga menganggu lalu lintas, bahkan terkadang juga menimbulkan tawuran antar pelajar. Dan yang lebih extrim lagi merayakan kelulusan dengan pesta miras, free sex dan sebagai nya.


Yang lebih menarik dan pantas di contoh adalah salah satu siswa siswi SMA Negeri 1 Gending Probolinggo, mereka merayakan kelulusan dengan aksi sosial. Sangat jarang kita jumpai seorang siswa yang punya inisiatif seperti ini, merayakan kelulusan tanpa aksi corat coret seragam sekolah. Siswa siswi SMA Negeri 1 Gending ini layak mendapatkan apresiasi karena tidak terpengaruh oleh aksi kawan-kawan lain nya dengan aksi corat coret.
Sejumlah netizen banyak memberikan komentar-komentar yang positif ketika aksi sosial dengan membagikan sembako sebagai wujud rasa syukur mereka telah lulus menyelasaikan belajar nya di tingkat SMA ini di unggah di media sosial. Tak sedikit dari netizen yang memberi support dan do'a-do'a yang terbaik buat mereka semua.


Salah satu murid yang mengikuti aksi sosial sebagai wujud rasa syukur telah lulus SMA, yang memiliki nama Novi Rianti yang merupakan siswi kelas XII IPS2 SMA Negeri 1 Gending ini menuturkan, bahwa;

"Aksi sosial ini merupakan ide dari ketua kelas kami yang di dukung juga oleh siswa yang lain nya untuk melakukan aksi sosial ini"
Ini sebuah aksi yang sangat luar biasa yang di lakukan oleh siswa yang seumuran mereka, hal yang harus di contoh untuk sekolah lain nya serta untuk menumbuhkan rasa kepedulian di masyarakat kita yang perlahan semakin luntur/hilang di telan jaman.


Sebuah aksi yang layak untuk di contoh, untuk kita tular kan ke sekolah-sekolah lain nya. Dan yang lebih menarik lagi, dalam melakukan aksi sosial dalam mensyukuri kelulusan ini, mereka berinisitif serkileran untuk di belanjakan sembako dan selanjut nya di bagikan untuk masyarakat yang membutuhkan. 

"Yah, iuran kita tidak banyak. setiap murid kita tarik cuma Rp. 20.000,-  itu pun hasil dari menyisihkan uang saku kita, biar pun sedikit, tapi kita ikhlas. kita kumpulkan dan langsung kita belajakan"
begitu yang di sampaikan oleh Novi salah satu murid SMA 1 Gending ini.
Ketika di tanyakan juga tentang apa alasan melakukan hal ini dan tidak ikut-ikutan aksi corat coret, murid berhijab ini menyampaikan dengan tegas;
"Meskipun kami bagian dari murid kelas yang sering di marahi guru, sering membuat masalah, sering di hukum, tapi tetap kami buat enjoy saja. Kami masuk di SMA sini dengan sopan dan dengan beberapa aturan yang di berikan oleh pihak sekolah, untuk itu kita meninggalkan sekolahan ini juga wajib dengan sopan, berkesan dan membanggakan" Begitu yang di sampaikan Novi melalui jaringan pribadi nya.

Semoga dengan aksi ini, bisa memicu sekolah-sekolah lain nya untuk melakukan hal yang positif dalam merayakan kelulusan nya. Tidak ada lagi aksi corat-coret yang tidak bermanfaat yang dapat menimbulkan hal-hal negatif lain nya. 
Disqus Comments